Senin, 14 Oktober 2013

Daging Qurban

Disnakkan Semarang Minta Masyarakat Tak Ragu Terima Daging Kurban

Minggu, 13 Oktober 2013, 23:59 WIB

Republika/Musiron
Daging Kurban
Daging Kurban
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Semarang meminta masyarakat tidak ragu menerima daging kurban.

Kepala Disnakkan Kabupaten Semarang, Agus Purwoko jati mengatakan, menghadapi hari raya kurban kali ini, pihaknya telah memberikan pelatihan bagi para takmir masjid dan panitia pemotongan hewan kurban secara bertahap.
Sedikitnya 99 orang --yang terdiri atas takmir dan panitia qurban-- di sejumlah masjid yang tersebar di daerah ini telah mendapatkan pelatihan penyembelihan dan penanganan hewan kurban yang benar dan sesuai dengan syariat.

Dalam pelatihan ini, Disnakkan yang berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Kabupaten Semarang juga memberikan pengetahuan tentang ciri-ciri hewan yang sehat sehingga halal dipotong untuk kurban.
 
"Tahap pertama pelatihan dan penyuluhan sudah diberikan kepada 63 takmir masjid dan panitia kurban. Awal Oktober kemarin kami latih lagi sekitar 36 orang,” ungkap Agus Purwoko Jati, di Ungaran, Ahad (13/10).

Selain pelatihan bagi takmir dan panitia qurban di sejumlah masjid, lanjutnya, Disnakkan juga telah mengintensifkan pemeriksaan hewan kurban di peternakan, pasar dan penjual hewan kurban.

Selain itu pemeriksaan tim Disnakkan juga akan dilakukan pascapemotongan hewan kurban 15 Oktober 2013 mendatang. Hal ini untuk menjamin daging kurban yang disebar kepada masyarakat dalam keadaan aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).

“Untuk itu, kami akan menyebar tim dari kesehatan hewan di sejumlah tempat untuk memeriksa kondisi daging pasca-penyembelihan sebelum didistribusikan kepada masyarakat yang berhak,” tegasnya.

Agus juga menyampaikan, untuk stok sapi, kambing dan domba saat kurban di Kabupaten Semarang masih sangat mencukupi. Sapi untuk kurban diperkirakan mencapai 1.600 ekor, sedangkan kambing mencapai 4.000 ekor dan domba sekitar 2.000 ekor.

0 komentar: