Sabtu, 12 Oktober 2013

Hidup Sehat

Jujur saja, saat kita sedang menjalankan diet untuk menurunkan berat badan, kata “low ”, “rendah”, “free ”, dan “bebas” pada berbagai label kemasan makanan dan minuman tampak lebih menggiurkan, kan? Padahal, menurut Tiara Soemakno, fitness expert  dan health coach  dari www.eatlovelift.com,
banyak yang keliru menanggapi hal ini. Salah satunya, soal lemak alias fat .
“Memakan lemak justru akan memproduksi hormon yang akan memberi tahu Anda kapan harus berhenti makan. Lemak juga sumber energi yang bagus, lho!”serunya.
Lebih lanjut, diet di mana Anda membatasi asupan karbohidrat dan lebih banyak mengonsumsi lemak justru akan membuat Anda lebih kenyang. “Padahal porsi makannya lebih sedikit,” ucap ibu dua anak yang selalu tampil fit  ini.
Mengonsumsi lemak dalam jumlah yang pas juga akan membuat tubuh bisa mengurangi jumlah lemak berlebihan dalam tubuh alias fat loss . Sayangnya, selama ini orang-orang terlalu terpaku dengan weight loss , dan mengabaikan fat loss -nya.
Weight loss  akan membuat kita kehilangan otot, lemak, dan cairan tubuh sehingga akhirnya tubuh pun buncit atau skinny fat . Sementara fat loss  yang dilakukan lewat asupan bernutrisi dan latihan tepat justru akan membuat bugar,” jelas Tiara.
Orang-orang juga sering kali takut lemak karena kolesterol. Padahal kolesterol tak selalu jahat, ada pula yang baik selama diolah secara tepat. Misalnya, tidak dipanaskan berulang kali dan tidak menggunakan minyak goreng bekas.
“Ketika kita mengonsumsi kolesterol, tubuh justru mengolahnya menjadi lebih rendah supaya kandungannya dalam darah tetap seimbang,” ujarnya.
Astrid Isnawati

0 komentar: